Seminar KKN dan KKI 2022 STIEPAR YAPARI

Kota Bandung, Selasa (15/10/2022) – Sekolah Tinggi Ilmu Ekonomi Pariwisata (STIEPAR) YAPARI menggelar seminar KKN (Kuliah Kerja Nyata) dan KKI (Kuliah Kerja Industri) tahun 2022. Kegiatan diikuti oleh 58 mahasiswa program studi S1 Manajemen kelas reguler dan alih jenjang. Kegiatan berlangsung di Aula lantai 4 STIEPAR YAPARI, Jalan Prof. Dr. Sutami No.81-83, Sukarasa, Kecamatan Sukasari, Kota Bandung, Jawa Barat.

Kegiatan dibuka oleh Ketua STIEPAR YAPARI Bandung, Prof. Dr. Enok Maryani, M.S. Dalam sambutannya, Enok menyampaikan bahwa kegiatan KKN dan KKI adalah bagian dari kurikulum dengan bobot 4 SKS. Kegiatan tersebut bertujuan untuk mengimplementasikan pengetahuan selama perkuliahan dan mendapatkan pengalaman nyata, baik di masyarakat maupun di industri. Melalui KKN yang berlangsung kurang lebih 40 hari dan KKI minimal 2 bulan di industri tersebut akan menjadi pengalaman bagi para mahasiswa untuk meningkatkan kompetensi diri mereka, tambah Enok

Dalam laporannya, Ketua Lembaga Penelitian dan Pengabdian kepada Masyarakat dan Jurnal (LPPMJ) STIEPAR YAPARI, Titing Kartika, S.Pd., M.M., M.B.A. menyampaikan kegiatan KKI tersebar dalam 26 lokus, baik di sektor pemerintahan maupun industri pariwisata yang tersebar di beberapa wilayah di Indonesia, seperti Timika, Bandar Lampung, Bali, Waktobi, Belitung, Riau, Banten, dan daerah lainnya. Sementara itu, kegiatan KKN 2022 dilaksanakan di dua Desa yakni Cimenteng Kota Cimahi dan Desa Alamendah Kabupaten Bandung

Hasil kegiatan mahasiswa KKN dan KKI yang berlangsung dari September-November 2022 tersebut diseminarkan secara panel di depan para panelis. Para penelis adalah dosen yang telah melaksanakan bimbingan, baik itu pada program KKN maupun KKI

Sebanyak 12 Dosen STIEPAR YAPARI turut serta dalam pembimbingan dan panelis seminar. Titing menyampaikan bahwa kegiatan seminar adalah rangkaian akhir KKN dan KKI yang sangat penting karena mahasiswa diminta untuk mempresentasikan hasil atau laporan kegiatan masing-masing, meliputi program yang telah dilaksanakan, partisipasi di lokus, serta pengalaman apa saja yang telah didapat untuk menambah pengetahuan.

Kaprodi S1 Manajemen, Dr. Emron Edison berpesan bahwa KKI dan KKN adalah bagian yang harus diikuti selama menempuh perkuliahan. Mahasiswa tidak hanya memahami teori atau konsep yang dipelajari di kampus. Namun juga akan mampu berpikir secara kreatif dan kritis ketika berada di lapangan. Demikian juga halnya saat berada di masyarakat, mahasiswa akan belajar untuk beradaptasi dengan masyarakat setempat.(TK)