Bali dijadikan sebagai tujuan KLP 2022 karena Bali merupakan barometer pariwisata di Indonesia.
Kota Bandung, Senin (18/07/2022) – Sekolah Tinggi Ilmu Ekonomi Pariwisata (STIEPAR) YAPARI Bandung menggelar kegiatan Kuliah Lapangan Pariwisata Bali 2022 (KLP Bali 2022) mulai 12-16 Juli 2022. Kegiatan tersebut diikuti oleh 171 mahasiswa yang berasal dari Program Studi S1 Manajemen, Program Studi D3 Perhotelan, dan Program Studi D3 Usaha Perjalanan Wisata. Turut serta bersama mereka tujuh dosen pembimbing lapangan dan tiga Karyawan.
Ketua Panitia KLP Bali 2022, Hadi Mulyana, S.St., M.M.Par menjelaskan, kegiatan tersebut dilaksanakan selama lima hari dengan menggunakan empat moda transportasi, yakni kereta api, bus, feri, dan pesawat udara. Hal ini tentunya memberikan pengalaman secara langsung kepada seluruh peserta dari aspek penggunaan transportasi sehingga mereka bisa melihat, merasakan, dan belajar bagaimana proses pelayanannya secara riil.
Menurut Hadi Mulyana, Bali dijadikan sebagai tujuan KLP 2022 karena Bali merupakan barometer pariwisata di Indonesia. Kebudayaan dan adat istiadat masyarakat Bali yang masih kuat merupakan salah satu alasan yang menyebabkan turis lokal dan mancanegara selalu ingin datang ke Bali. Selain itu, di Pulau Dewata tersebut juga terdapat beragam objek wisata, seperti wisata alam maupun wisata buatan sehingga para peserta dapat belajar berbagai hal, termasuk pengelolaan daya tarik wisata
Hadi Mulyana menambahkan, melalui KLP Bali 2022 para peserta bisa melihat dan membandingkan materi perkuliahan yang sudah dipelajarinya selama ini dengan apa yang sedang terjadi di lapangan. Dia berharap mahasiswa dapat mempelajari secara langsung terkait manajemen pengelolaan wisata sehingga dapat meningkatkan kompetensi mahasiswa
Sebelumnya, pada saat pembekalan teknis dan akademik yang berlangsung pada Kamis, 7 Juli 2022, Ketua STIEPAR YAPARI, Prof. Dr. Enok Maryani M.S. mengatakan bahwa KLP merupakan bagian dari kurikulum yang memiliki bobot kredit sebesar 4 (empat) Satuan Kredit Semester (SKS).
“Dengan demikian rangkaian kegiatan ini tidak hanya sekedar jalan-jalan. Namun, memiliki substansi akademik yang sangat penting,” ungkap Enok
Hal ini senada diungkapkan oleh Ketua Bidang Akademik dan Seminar KLP Bali 2022, Titing Kartika, S.Pd., M,M., M.B.A. bahwa ada beberapa output dari kegiatan KLP, di antaranya laporan dalam bentuk naskah publikasi (book chapter), poster exhibition, dan video kegiatan.
“Peserta KLP dibagi menjadi beberapa kelompok dan dibimbing oleh dosen pembimbing untuk menyiapkan laporan akhir sesuai dengan instrumen observasi yang telah tertera dalam buku panduan KLP Bali 2022. Diharapkan melalui rangkaian KLP ini, peserta akan mendapatkan wawasan lapangan yang lebih komprehensif khususnya terkait dengan pengelolaan daya tarik wisata dari berbagai perspektif seperti pihak pengelola langsung, pemerintah, asosiasi maupun masyarakat,” pungkas Titing.
Selain mengikuti seminar pariwisata di Harris Hotel, para peserta KLP Bali 2022 berkesempatan melakukan kegiatan observasi ke PT Pengembangan Pariwisata Indonesia (Persero) atau Indonesia Tourism Development Corporation (ITDC) dan beberapa hotel, serta berbagai destinasi wisata di sekitar Bali, di antaranya: Bedugul-Danau Beratan, Ulundanu Temple, Tanah Lot, Tirta Empul, Desa Wisata Panglipuran, Pantai Pandawa, dan GWK (Garuda Wisnu Kencana).
Para mahasiswa juga sempat menyaksikan Tari Barong dan Keris di Batu Bulan, serta berkunjung ke pusat belanja dan oleh-oleh, Krisna dan Dewata. Hiburan lain yang tidak kalah menariknya adalah menikmati makan malam nan romantis di bibir pantai Jimbaran. Hal tersebut tentunya membuat para peserta KLP Bali 2022 merasa terhibur dan senang menikmati keindahan wisata di Bali. (TK).