16 Februari 2022 – Sekolah Tinggi Ilmu Ekonomi Pariwisata (STIEPAR) YAPARI Bandung menggelar pembukaan international short course bertajuk “Asian Community and Sustaianble Development; Challenges for Tourism” di Courtyard by Marriott Bandung. Kegiatan ini berlangsung pada Selasa (15/02/2022) kemarin dan merupakan program kerja sama antara STIEPAR YAPARI dengan Eurasia Foundation Jepang dalam rangka meningkatkan pembangunan berkelanjutan di kawasan Asia.
Acara dibuka secara resmi oleh Menteri Pariwisata dan Ekonomi Kreatif Republik Indonesia, Dr. Sandiaga Sallahudin Uno secara daring. Dalam pembukannya Uno menyampaikan bagaimana pentingnya pariwisata berkelanjutan di Indonesia, terlebih pada masa Covid 19 ini
“Terdapat sekitar 34 juta masyarakat Indonesia yang menggantungkan kehidupan perekonomiannya di sektor pariwisata sehingga di masa pandemi ini perlu ada penataan ulang di sektor pariwisata agar pengembangan pariwisata mengedepankan tata kelola yang berkelanjutan, termasuk pelestarian alam, sosial ekonomi, dan budaya sehingga sektor pariwisata dapat terus dirasakan manfaatnya oleh generasi yang akan datang,” ungkap Uno dalam penjelasannya
Pembukaan juga dihadiri oleh President of Eurasia Foundation Japan. Mr. Sato Yoji. Ia menyampaikan kuliah umum mengenai “Exploration of the eternal absolute truth: Where do we come from? What are we? Where are we going?”. Dalam paparannya Sato Yoji mengingatkan kepada kita semua bahwa pentingnya menjaga lingkungan dengan harus menjaga ego kita sebagai manusia.
Ketua STIEPAR YAPARI, Prof. Dr. Enok Maryani dalam sambutannya menyampaikan pariwisata berkelanjutan adalah bagian penting dalam pembangunan pariwisata secara global. Dengan demikian diperlukan kesadaran dan tanggung jawab dari semua pihak.
Sementara itu, Ketua Penyelenggara international short course, Dra Nova Riana, M.Si., CHE., dalam laporannya disampaikan bahwa kegiatan akan berlangsung dari 15 Februari hingga 12 April 2022 dengan peserta mahasiswa STIEPAR YAPARI Prodi S1 Manajemen Pariwisata. Kegiatan ini melibatkan nara sumber dari enam negara yaitu Jepang, Turki, Korea Selatan, Filipina, Malaysia, dan Indonesia.
Melalui program ini diharapkan dapat meningkatkan kerja sama berbagai pihak di kawasan Asia yang melibatkan profesor dan akademisi dari berbagai perguruan tinggi, serta menambah wawasan khususnya bagaimana mengembangkan pariwisata berkelanjutan di Asia, terutama pada masa pandemi covid 19.